Sabtu, 22 Mei 2010

Kemdiknas Siapkan Beasiswa Bagi 200 Ribu Guru SD


JAKARTA- Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal, menyebutkan saat ini masih terdapat 900 ribu guru Sekolah Dasar (SD) yang belum memiliki ijazah Strata Satu (S1). Menurut Fasli Jalal, hal ini disebabkan oleh faktor kondisi wilayah di beberapa daerah yang kurang mendukung bagi para guru tersebut untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Untuk menggenjot peningkatan kualifikasi guru SD ini, pemerintah memutuskan akan memberikan beasiswa khusus untuk 200 ribu guru per tahunnya. Bantuan ini belum termasuk bantuan beasiswa dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Jika diakumulasikan, kemungkinan berjumlah sekitar 400 ribu guru yang akan mendapatkan beasiswa untuk mendapat gelar sarjana,” terang Fasli Jalal.
Fasli yang masih menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Menengah Tinggi (Dikti) ini menambahkan, apabila guru tersebut telah memiliki gelar sarjana, maka akan memudahkan guru untuk mengikuit uji sertifikasi. “Jika sudah lulus dan mengantongi ijazah S1, maka pemerintah secara otomatis akan memberikan tunjangan sama dengan satu kali gaji pokok pegawai negeri. Bahkan, jika guru tersebut mau mengajar di tempat terpencil maka selain tunjangan profesi bagi yang telah bersertifikat maka akan ditambah dengan gaji dan tunjangan khusus,” jelasnya.
Disinggung mengenai penyaluran tenaga pendidik dari pusat ke daerah, Fasli menerangkan, saat ini tenaga pengajar direncanakan oleh kabupaten/kota yang kemudian diverifikasi oleh provinsi. Selanjutnya, Kemdiknas akan melakukan pengecekan ulang mengenai kekurangan guru per mata pelajaran dan per lokasi di kabupaten/kota.
“Untuk saat ini, kita sudah punya data sementara, yakni kita kekurangan 774 ribu guru di pedalaman. Tetapi, juga ada kelebihan guru khususnya di daerah perkotaan,” sebutnya.
Berdasarkan data tersebut, lanjut Fasli, kabupaten/kota sebaiknya mengusulkan kekurangan gurunya ke tingkat provinsi. Data ini tentunya akan selalu di-upgrade setiap tahun oleh provinsi, yang kemudian  diusulkan ke Menpan dan  Badan Kepegawaian Negara (BKN). “Nah, selanjutnya Menpan dan BKN akan mengundang Kemdiknas  untuk membahas berapa sebenarnya kebutuhan guru, di mana lokasinya dan untuk mata pelajaran apa,” ujarnya dengan nada tanya.
Jika semua pemetaan telah terlaksana, lanjut Fasli, Kemdiknas bersama-sama dengan Menpan, BKN, Bappenas dan Depkeu akan melihat berapa kemampuan negara untuk menyiapkan formasi baru untuk guru.
Untuk diketahui, saat ini ada 1.092.912 guru atau 41,9 persen yang memiliki ijazah S1. Padahal, sesuai Undang-Undang (UU) No 14/2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik sarjana (S-1/D-IV) dan memiliki sertifikat pendidik melalui pendidikan profesi guru (PPG).
Selain itu, berdasarkan data Kemendiknas, saat ini ada 2.607.311 guru yang tersebar di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, guru merupakan tamatan SMA sebanyak 535.601 orang (20,54 persen), lulusan D-I sebanyak 49.763 orang (1,90 persen), lulusan D-II sebanyak  790.030 orang (30,30 persen)  dan lulusan D-III 121.327 orang (4,65 persen). 
Sedangkan untuk guru lulusan sarjana (S-1) tercatat sebanyak 1.092.912 orang(41,91 persen), lulusan magister (S-2) 17.619 orang (0,67 persen), dan lulusan doktor (S-3) sebanyak 59 orang. (cha/jpnn)

Sumber : JPNN.COM

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

 

SDN KALISARI 05 Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha